 |
| Ilustrasi. |
Kondisi tersebut berdampak langsung pada kelangkaan stok di pasaran serta lonjakan harga sembako di berbagai titik penjualan.
Sejumlah komoditas yang selama ini bergantung pada pasokan Batam kini mengalami kenaikan signifikan, terutama komoditas bawang. Para pedagang terpaksa mengandalkan pasokan alternatif dari Jambi, meski dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Zul, salah seorang pedagang di Pasar Dabo Singkep, mengungkapkan bahwa hampir seluruh harga sembako mengalami kenaikan.
“Harga bawang putih sekarang Rp38 ribu per kilogram, naik sekitar Rp10 ribu dari harga biasanya,” ujar Zul, Jumat (12/12/2025).
Ia merinci, bawang merah Jawa yang sebelumnya dijual Rp36 ribu kini melonjak menjadi Rp60 ribu per kilogram. Bawang bombai naik dari Rp20 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogram.
Lonjakan juga terjadi pada komoditas cabai. Cabai merah kini menyentuh harga Rp88 ribu per kilogram, sementara cabai hijau naik menjadi Rp64 ribu dari sebelumnya Rp54 ribu. Cabai rawit mencapai Rp76 ribu, naik dari Rp54 ribu, dan cabai kering melonjak dari Rp64 ribu menjadi Rp88 ribu per kilogram.
“Kalau cabai memang pasokan dari Sumatera, sementara di sana banyak daerah yang terdampak bencana. Untuk bawang dari Batam, sudah hampir tiga minggu tidak masuk. Sekarang kita ambil dari Jambi, tapi karena harga di sana tinggi, mau tidak mau kita tetap masukkan karena ini kebutuhan pokok,” jelasnya.
Zul berharap pasokan dari Batam bisa kembali normal agar harga di pasaran Lingga dapat kembali stabil.
“Kalau kondisi begini terus, kemungkinan harga cabai akan terus naik sampai tahun baru,” tambahnya.
Pantauan di lapangan juga menunjukkan sejumlah toko sembako mulai kehabisan stok, terutama bawang serta ayam beku di freezer. Sementara itu, harga gula pasir turut mengalami kenaikan, dari sebelumnya Rp15 ribu per kilogram menjadi berkisar Rp16 ribu hingga Rp19 ribu.
Kondisi ini menambah beban masyarakat menjelang akhir tahun, sekaligus memunculkan harapan agar pemerintah daerah segera mengambil langkah untuk menstabilkan pasokan dan harga bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Lingga.
